Purwakarta terus membenahi penataan kota. Daerah
dengan sebutan Kota Tasbeh ini terus menambah koleksi patung sebagai
penghias kota.
Selama kurun waktu empat tahun terakhir, patung yang sudah ada jumlahnya mencapai 14. Pekan kemarin ada tambahan satu patung lagi.
Selama kurun waktu empat tahun terakhir, patung yang sudah ada jumlahnya mencapai 14. Pekan kemarin ada tambahan satu patung lagi.
“Patung yang terbaru, yaitu Sang Proklamator Soekarno," kata Deden Gustiar, Perancang patung yang ditunjuk Pemkab Purwakarta, Senin (29/10).
Menurut Deden, patung Proklamator Bangsa Soekarno, siap dipasang di persimpangan antara Jalan Veteran dengan Jalan Terusan Ibrahim Singadilaga. Belum lama ini, terlihat para pekerja sedang menyiapkan patung berbahan serat resin itu.
Dalam pembuatan patung itu, dibuat terpisah-pisah menjadi beberapa bagian, yaitu bagian badan dan kepala, serta bagian kaki. Saat ini, patung tersebut sudah berdiri. Akan tetapi, masih ada beberapa bagian yang belum terpasang. Jadi, belum terlihat sempurna.
Patung itu, lanjut Deden, akan menghadap ke utara. Tangan kanan Soekarno menunjuk ke arah utara, atau arah Cikampek. Sedangkan tangan kirinya terlihat menggenggam tongkat komando. “Patung ini, dibuat sesuai permintaan dari Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi,” kata Deden.
Dia mengatakan patung setinggi 6,5 meter itu, dikerjakan selama tujuh bulan bersama sembilan pekerjanya di Kadungora, Kabupaten Garut. Setelah terpasang, patung itu masih akan diperhalus.
Selain patung Soekarno, rencananya di seberang lokasi patung itu akan didirikan pula patung Muhammad Hatta. Pembuatannya pun sudah dimulai. Deden memberi sedikit membocorkan tentang pembuatan patung Bung Hatta itu. Dimana nantinya, posisi patung tersebut sedang duduk dan menyilangkan kaki sambil membaca buku.
Sedangkan, sosok Bung Karno yang dicitrakan dalam patung ini adalah karakternya yang tegas dan gagah. Berbeda dengan Bung Hatta, akan ditonjolkan karakter kesederhanaannya.
Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengaku penataan tata ruang perkotaan dan pedesaan di Kabupaten Purwakarta, terus digenjot selama empat tahun terakhir. Dimana setiap sudut kota, saat ini sudah berdiri sejumlah taman. Meskipun kecil, taman tersebut terlihat sangat menarik dan lebih hijau.
“Selain taman, penataan ruang hijau terbuka juga sudah dilakukan. Bahkan, taman dan RTH tersebut dipermanis dengan kehadiran sejumlah patung. Di antaranya patung para tokoh pewayangan,” ujar Dedi
Diakui Dedi, dengan penataan kota saat ini, masyarakat Purwakarta memiliki tempat untuk bercengkrama keluarga. Saat ini, sambung Dedi ada sekitar 20 lebih taman yang sudah dibuat. Namun, tidak semuanya terdapat patung. “Tidak ada target dalam menata kota ini. Yang jelas, jika dianggap menarik ya kita bangun” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar