SD Negeri 1 Cibening -- Program Pemerintah Kabupaten
Purwakarta, Jawa Barat, mengenai "Kaulinan Barudak" dalam upaya
pelestarian budaya permainan anak-anak pedesaan di Tanah Sunda, dirasakan sangat penting dalam melestarikan kebudayaan permainan anak - anak khususnya murid-murid sekolah dasar (SD) Negeri 1 Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta.
Diperlukan kesinambungan, agar "Kaulinan Barudak" masuk pada kegiatan ekstra kurikuler di setiap
sekolah. Akan
tetapi, untuk memasukkan "Kaulinan Barudak" pada kegiatan
ekstra kulikuler di sekolah tidak mudah dan perlu dukungan para orang
tua.
Dalam kegiatan "Kaulinan Barudak" yang berlangsung di halaman SDN 1 Cibening itu, setiap murid memperagakan kebiasaan bermain
anak-anak tempo dulu di kampung halaman masing-masing, lewat penampilan
kesenian.
Dengan diiringi tetabuhan seni Sunda, anak-anak
menyajikan kreasi seni mendidik, seperti main "oray-orayan (ular-ularan)
dan ucing sumput (petak umpet)".
Dalam sajian main ular-ularan,
misalnya, sangat kental dengan pendidikan disiplin, yakni tidak membuang
waktu dan larangan terhadap kegiatan yang merugikan orang lain.
Para orang tua saat ini, terutama di perkotaan dan perdesaan, kini telah melupakan
kebiasaan mereka sewaktu kecil, yang seharusnya diwariskan kepada
anak-anaknya, dikarenakan lebih cenderung menggemari permainan anak - anak yang lebih modern saat ini.
"Banyak faktor, terutama akibat gencarnya
teknologi, sehingga anak-anak lebih didorong main PS (play station). Kepala SDN 1 Cibening, Bpk. Akhmad Ruhiat, menyebutkan perlunya
dorongan pemerintah untuk pelestarian budaya permainan anak-anak
pedesaan di tatar sunda tersebut.
Wah lebet kana pangajaran di sakola geningan nya, sanaos dina Ekstrakurikuler oge. Mugia wae janten jalan kanggo ngajaga kalumangsungan budaya Sunda hususna kaulinan barudak
BalasHapusamin, hatur nuhun kang. insya alloh tiasa ngajaga kalumangsungan budaya sunda pikeun barudak jeung urang sadayana. amin
Hapus