(Purwakarta),-Optimalisasi wajib belajar
pendidikan dasar 9 tahun, kini menjadi salah satu focus utama bagi
Pemerintah Daerah Purwakarta, hal itu demi terciptanya kualitas
pendidikan dan pemerataan jenjang pendidikan bagi masyarakat Purwakarta,
karena Purwakarta sendiri target siswa untuk melanjutkan sekolah baru
mencapai 80 %. Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (DISDIKPORA) Purwakarta, DR. Andri
Chaerul, M.Sc., di hadapan Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH.,
serta para kepala sekolah SD se Purwakarta. Rabu (9/10) di Bale
Yudistira.
“ Optimalisasi Pendidikan dasar 9 tahun harus terus ditingkatkan
terutama untuk anak – anak yang ada di daerah, karena seperti diketahui
Purwakarta baru mencapai 80 % siswa yang melanjutkan dan 20 % harus kita
kejar, karena di Purwakarta sendiri alasan para anak tidak melanjutkan
dikarenakan jarak yang jauh, sehingga Pemkab Purwakarta akan terus
mengoptimalisasikan pendidikan 9 tahun bagi daerah – daerah terpencil di
Purwakarta.”, ungkapnya.
Hal tersebut juga menjadi perhatian Pemkab Purwakarta, dalam
pemerataan pendidikan di Purwakarta, seperti yang diutarakan oleh Bupati
Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH., dalam sambutannya menuturkan bahwa
dari sekarang Dinas Pendidikan harus melakukan pemetaan terutama bagi
daerah terpencil di Purwakarta, caranya adalah dengan menjadikan sekolah
dasar di daerah terpencil dijadikan sekolah terpadu atau pendidikan
dasar 9 tahun, karena menurutnya setiap anak didaerah tersebut otomatis
bias melanjutkan karena jarak yang dekat.
“ untuk 2014 nanti Pemkab akan terus meningkatkan pelayanan
fasilitas pendidikan, terutama pendidikan di daerah – daerah di
Purwakarta, yaitu semua SD di daerah wajib menyediakan kelas yang dimana
diperuntukan untuk kelas tujuh hingga kelas Sembilan, akan tetapi
dilaksanakan secara bertahap, dengan demikian Dinas Pendidikan
diharapkan dari sekarang segera melakukan pemetaan serta perencanaan
yang matang dan yang lebih diutamakan adalah untuk daerah terpencil,
sehingga siswa tidak perlu jauh – jauh hanya untuk melanjutkan sekolah
ke jenjang berikutnya.”, tuturnya.
Sedangkan untuk pemerataan tenaga pendidik, Dedi menegaskan bahwa
Dinas Pendidikan untuk segera melakukan pemetaan, pemerataan dan
pendataan guru, sehingga tidak ada lagi sekolah yang gemuk tenaga
pendidik, bahkan Dedipun menambahkan untuk meningkatkan kualifikasi
tenaga pendidik terutama di daerah terpencil, Pemkab siap menanggung
seluruh biaya kuliah mereka.
“ selain fasilitas atau tempat, dari sekarang buat perencanaan
dalam penyediaan SDM tenaga pendidik, dari sekarang data berapa jumlah
guru bantu, guru PNS, jangan sampai guru gemuk disalah satu sekolah tapi
harus sama dan disebar keseluruh sekolah yang ada di Purwakarta, bahkan
Pemkab akan menanggung seluruh biaya kuliah mereka terutama untuk guru
yang ada di daerah terpencil, sehingga guru focus dalam mengajar.”,
tegasnya.
Selain itu, dihadapan seluruh Kepala Sekolah Dasar, Dedi pun
berharap agar para guru dalam mengajar untuk melakukan improvisasi dan
menginternalisasikan pelajaran kepada para siswa, dengan tidak
membebankan siswa berbagai pelajaran akan tetapi dorong para siswa untuk
berkreatif dan produktif.
“sedangkan dalam mengajar saya mengharapkan agar guru bias
mengarahkan siswa kepada hal yang bersifat kreatifitas dan produktif,
masalah persoalan buku jangan dipikirkan akan tetapi pikirkanlah
bagaimana siswa bias memahami pelajaran yang diberikan oleh guru, dan
disini guru dituntut harus bias mengimprovisasi dan menginternalisasikan
ilmunya kepada para siswa, yaitu dengan cara mengajar sesuai kearifan,
membangun interaktif dalam belajar, jadikan buku itu sebatas rujukan
bukan standar karena pendidikan yang berhasil, bukan hanya berhasil
meluluskan siswa semata akan tetapi membangun karakter,watak,
kecerdasan, kreatifitas dan produktifitas anak, adalah keberhasilan
pendidikan dan dari situlah kecerdasan seorang guru dibutuhkan dalam
pendidikan. “, tuturnya.
Selain itu Dedi pun,akan memberikan hadiah kepada para sekolah
apabila masuk 10 besar sekolah terbaik berdasarkan kualifikasi,
diantaranya kebersihan lingkungan, suasana lingkungan anak – anak, yaitu
dengan memberikan masing – masing sebesar Rp. 50 juta.
“ tahun 2014 nanti, kita akan memilih sepuluh sekolah terbaik
dengan berbagai kualifikasi diantaranya dinilai dari kebersihan
lingkungan sekolah, suasana lingkungan anak – anak dan apabila sekolah
bias mencapai kualifikasi tersebut maka kita akan memberikan hadiah
sebesar 50 juta rupiah untuk sepuluh sekolah terbaik yang ada di
Purwakarta. “, ungkapnya.
(Humas Pemkab Purwakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar