
“Negara nyaris tidak memiliki identitas dari pendidikan makanan hingga kuliner tidak mempunyai karakter dan lebih membanggakan peradaban orang lain,sehingga perlu dirombak dengan daya pikir dengan membangun inovasi dan kreativitas,karena produk bangsa kita sejatinya lebih unggul dibandingkan bangsa lain.”, ujarnya.
Membangun kreativitas tersebut menurut Dedi harus dimulai dari
sekolah,karena itu sekolah harus bisa membangun dan merombak cara
berpikir siswa kearah produktifitas dan kreativitas.
“perlu diajarkan kembali sekolah harus kembali merombak cara berpikir siswa dengan mengedepankan kreativitas,misalnya industri peternakan dan perikanan harus dimasukan dalam sistem pendidikan,apabila kita hany amenjadi konsumen maka kita akan mudah dijajah maka arahkan siswa kepada hal yang bisa membangun produktifitas sehingga bisa bersaing.”,tuturnya.
“perlu diajarkan kembali sekolah harus kembali merombak cara berpikir siswa dengan mengedepankan kreativitas,misalnya industri peternakan dan perikanan harus dimasukan dalam sistem pendidikan,apabila kita hany amenjadi konsumen maka kita akan mudah dijajah maka arahkan siswa kepada hal yang bisa membangun produktifitas sehingga bisa bersaing.”,tuturnya.
“Kita akan mulai membangun sekolah yang memiliki tata nilai yang berbasiskan budaya & lingkungan,misalnya Sekolah di Wanayasa yang memiliki karakter pertanian maka sekolah disana diarahkan pada nilai pertanian minimal sekolah tersebut bisa menghasilkan produk misalnya manggu dan itu akan dikembangkan diseluruh sekolah di wilayah Purwakarta bahkan sekolah boleh menggarap tanah yang dimiliki pemda untuk dijadikan pusat basis pembelajaran.”, ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar