(Purwakarta) – Biasanya nama sekolah identik dengan nama kabupaten
atau kotanya. Yang membedakan hanya angka di depan nama kota/ kabupaten
itu. Misalkan saja, SMAN 1 Jakarta atau SMAN 23 Yogyakarta. Namun tak
demikian dengan di purwakarta. Kabupaten di jawa barat ini resmi
mengambil nama tokoh Sunda dan pemimpin terdahulu di purwakarta dan di
jawa barat untuk menamai seluruh sekolahnya mulai SD hingga SMA
sederajat yang berjumlah 618 sekolah ini.
Untuk memastikan tokoh kerajaan Sunda ataupun pemimpin di jawa barat
terdahulu itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, Pemkab setempat menggandeng Tim sejarahwan dari departemen sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung yang diketuai Profesor Nina Herlina Lubis. Secara resmi, dalam seminar Penggantian Nama Sekolah itu, Tim ini membedah tokoh terkait dihadapan seluruh kepala sekolah di purwakarta, Selasa 27 Januari 2015 di bale citra resmi, purwakarta.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi membenarkan jika seminar ini adalah
mitembeyan (memulai) penggunaan nama sekolah dengan nama tokoh kerajaan
Sunda dan tokoh yang memimpin di jawa barat yang memiliki keterkaitan
dengan rundayan (silsilah) kerajaan Sunda.
Menurutnya, ini sengaja diambil untuk menghilangkan kesan adanya sekolah unggulan dan non unggulan. Jadi menurutnya jika masih merujuk penamaan sekolah dengan gaya sekarang itu memungkinkan persaingan tak sehat antar sekolah.
Menurutnya, ini sengaja diambil untuk menghilangkan kesan adanya sekolah unggulan dan non unggulan. Jadi menurutnya jika masih merujuk penamaan sekolah dengan gaya sekarang itu memungkinkan persaingan tak sehat antar sekolah.
“Coba sekarang ada SMAN 1 purwakarta dibilang unggulan sementara
sekolah di SMAN 1 maniis di ujung purwakarta tidak unggulan, ini kan
bentuk pemikiran yang salah. Ini harus dihilangkan”
Terkecuali itu menurutnya, penamaan ini bukan sekedar simbolisasi
saja. Tetapi lebih dari itu memberikan isi (spirit) silsilah tokoh-tokoh
yang pernah harum membawa kerajaan Sunda pada masa kejayaannya. Pelajar
diberikan wawasan sejarah nenek moyangnya minimalnya dari nama sekolah
saja, mereka (pelajar) bisa memperdalam dan memaknai nama tokoh itu.
“Jadi kalau di Sunda ada miindung ka waktu mibapa ka zaman, kita
harus memaknai perubahan dari masa ke masa. Pergantian nama sekolah ini
menjadi permulaan membangun tata nilai pendidikan. Nilai imanensi dan
transendensi. Jadi kudu ka handap akaran dengan keunggulan masa lalu dan
kudu ka luhur sirungan siap berkontribusi untuk masa depan.”,
tambahnya.
Sementara itu, sejarahwan Sunda Profesor Nina Lubis menyambut baik
adanya pergantian nama sekolah ini. Menurutnya ini bagian merubah
karakter Generasi bangsa yang harus dipupuk dengan pemahaman sejarah
masa lalu leluhurnya.
“Namun begitu, nama tokoh yang kami berikan untuk nama sekolah ini
tidak sembarangan. Ini sudah melalui kajian matang termasuk sifat dan
gaya kepemimpinan tokohnya. Ada beberapa tokoh Sunda yang memiliki
perangai tidak baik misalkan sering mabuk-mabukan dan poligami, ya kita
tidak gunakan nama tokoh itu.”, terang Nina.
Sumber yang digunakan untuk mencari nama tokoh yang sesuai, didapat
tim ini dari buku sejarah Sunda, sejarah kota dan kabupaten di jawa
barat dan Banten. termasuk sumber penelitian, Tesis dan disertasi serta
sumber pembandingnya berupa dokumen dari luar negeri seperti Portugis
dan Belanda.
“Kita juga tak hanya berikan nama tokoh begitu saja. Nanti di sekolah
itu diberikan keterangan sejarah asal usul nama tokoh tersebut. Malah
kita sesuaikan nama tokoh itu dengan kultur sekolahnya. Misalkan saja
SMKN 2 Purwakarta yang banyak dihuni pelajar perempuan, nama nya menjadi
SMKN Nyi Subanglarang. Subanglarang sendiri seorang istri raja Sunda
Prabu Siliwangi, dia santri Syekh Quro penyebar Islam di tatar Sunda.”,
pungkasnya.
Berikut contoh beberapa sekolah yang diganti namanya :
1. SMAN 1 Purwakarta : Sri Baduga Maharaja
2. SMAN 2 Purwakarta : Prabu Niskalawastu Kancana
3. SMKN 1 Purwakarta : Prabu Surawisesa
4. SDN 1 Cibening : Raden Tumenggung Wiratanubaya
5. SMPN Satap Terpadu 1 Cibening : Batari Hyang Janapati
2. SMAN 2 Purwakarta : Prabu Niskalawastu Kancana
3. SMKN 1 Purwakarta : Prabu Surawisesa
4. SDN 1 Cibening : Raden Tumenggung Wiratanubaya
5. SMPN Satap Terpadu 1 Cibening : Batari Hyang Janapati
maaf pa,,, barangkali bp tau
BalasHapussdn pamoyanan berubah menjadi apa pak? saya sedang entry data pupns merasa kesulitan karena sd pamoyanan tidak terdaftar di data base pusat. hatur nuhun