Jumat, 27 Maret 2015

"Para srikandi Raden Tumenggung Wiratanubaya dan Batari Hyang Janapati, siap menggapai prestasi"


Tim  Srikandi Raden Tumenggung Wiratanubaya dan Batari Hyang Janapati Cibening Kec. Bungursari Kab. Purwakarta bersiap mengikuti kegiatan Lomba Baris - Berbaris di Tingkat Kabupaten Purwakarta dan Tingkat Jawa Barat - DKI Jakarta Tahun 2015.

"Sukses dan Semangat"
Raihlah Prestasi dan Tetap Jaga Sportifitas

Senin, 16 Maret 2015

"Ayo Berpramuka Teman!"

"Ayo Berpramuka Teman!"

itu adalah salah satu ungkapan siswa - siswi di SD - SMP Negeri Satu Atap Terpadu 1 Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta. Hal tersebut diucapkan bukan tanpa alasan, karena dengan adanya kegiatan pramuka kita bisa saling memahami eratnya rasa persaudaraan, akan terjalin kerjasama, kekompakan, dan rasa saling memiliki. Selain itu kita akan lebih merasa bersyukur mengenal alam ciptaan tuhan, dan berupaya untuk menjaga dan melestarikannya. Pramuka masih menjadi kegiatan favorit di SD - SMP Negeri Satu Atap Terpadu 1 Cibening,

SD - SMP Negeri Satu Atap Terpadu 1 Cibening ikut serta dalam Gerakan "Purwakarta Tanam 2 Juta Pohon"




Satu hari momen yang sangat istimewa adalah dimana semua warga lingkungan SD- SMP Negeri Satu Atap Terpadu 1 Cibening Kecamatan Bungursari Kabupaten Purwakarta ikut memeriahkan dalam Gerakan "Purwakarta Tanam 2 Juta Pohon". Antusias tersebut begitu sangat didukung oleh para siswa yang sangat gembira dalam melakukan aksi tanam pohon dilingkungan sekolahnya.

Wajah Baru Purwakarta yang sangat istimewa di Tahun 2015




Nama Sekolah di Purwakarta Ganti Jadi Nama tokoh Sunda

(Purwakarta) – Biasanya nama sekolah identik dengan nama kabupaten atau kotanya. Yang membedakan hanya angka di depan nama kota/ kabupaten itu. Misalkan saja, SMAN 1 Jakarta atau SMAN 23 Yogyakarta. Namun tak demikian dengan di purwakarta. Kabupaten di jawa barat ini resmi mengambil nama tokoh Sunda dan pemimpin terdahulu di purwakarta dan di jawa barat untuk menamai seluruh sekolahnya mulai SD hingga SMA sederajat yang berjumlah 618 sekolah ini.
Untuk memastikan tokoh kerajaan Sunda ataupun pemimpin di jawa barat terdahulu itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,

Bupati Purwakarta Gulirkan Program 20 ribu Ibu Asuh

(Purwakarta) – Anak asuh mungkin sudah biasa kita dengar, tapi bagaimana dengan ibu Asuh? Ya, inilah Salahsatu program bupati purwakarta, Dedi Mulyadi kepada seluruh pejabat pemkab dan pihak swasta (perusahaan) di wilayahnya untuk mengangkat ibu asuh.
Kondisi masyarakat saat ini menurut Dedi tak bisa dipungkiri, banyak diantara mereka dalam keadaan susah ditengah himpitan ekonomi dan fluktuasi harga kebutuhan yang tidak menentu. Lebih parah, ini dirasakan ibu-ibu renta yang tak lagi memiliki sanak saudara terutama suami disampingnya.
“Jika kita melihat kenyataan ini kan timbul empati kita, siapa coba yang memberikan nafkah lahirnya. Sudah saatnya para pejabat Pemkab purwakarta peduli ini. Minimalnya menjadikan ibu asuh. Teknisnya bisa memberikan uang saku atau semacam modal usaha” jelas Dedi.

Dedi Dorong Sekolah di Purwakarta Untuk Aplikatif dan Melahirkan Kreativitas

(Purwakarta),-Pada sejatinya sekolah itu pusatnya perubahan cara berpikir,sehinga perlu sekolah kembali kehakikat semula sebagai tempat membangun peradaban. Hal itu diungkapkan oleh Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi,SH., disela – sela kegiatan seminar Penggantian Nama Sekolah di Kabupaten Purwakarta. Selasa (27/1). Di Bale Citra Resmi.



Purwakarta miliki Musium Digital “Bale Panyawangan” Pertama di Jawa Barat

(Purwakarta),-Sebuah arsip biasanya hanya berupa lembaran naskah, akan tetapi di Purwakarta ada yang berbeda yaitu arsip yang berbentuk digital, yang merupakan museum diorama pertama di Jawa Barat yang dinamai dengan nama museum diorama bale panyawangan yang diresmikan secara langsung oleh Bupati Purwakarta. H. Dedi Mulyadi.SH., bahkan beberapa pimpinan daerah turut hadir dalam peresmian tersebut. Sabtu Malam (21/2) Purwakarta.